Film The Clown Prince of Crime “Joker“
garapan Todd Philiips (Trilogi The Hangover) mendapat banyak apresiasi kritikus dan penikmat film karena berhasil mengangkat kisah hidup Joker sang
Villain yang dicintai oleh sejuta umat. Bahkan mendapat Standing Ovation selama
8 menit pada acara The Venice Film Festival. Sebelumnya, karakter Joker yang
kejam, brutal namun cerdik dalam setiap aksi kriminal dan terornya kepada warga
Gotham sangat berhasil diperankan oleh Heath Ledger dalam film Batman The Dark
Khight garapan sutradara Christopher Nolan (Inception, Interstellar), sehingga
mengantarkan sang aktor meraih Oscar sebagai Aktor Pendukung Terbaik dan
satu-satunya Oscar yang diraih film superhero, namun sayang Heath Ledger
meninggal 6 bulan sebelum filmnya tayang di layar bioskop.
Karakter Joker pada film terbarunya
diperankan oleh Joaquin Phoenix yang sangat sempurna menjadi Arthur Fleck
seorang pria penderita pseudobulbar affect sehingga membuat emosinya
sangat tidak stabil, dia bisa tertawa dan menangis dalam satu waktu tanpa
terkendali dan setiap tawanya kadang muncul ketika situasi tidak tepat, kerap berhalusinasi tentang mimpi-mimpinya kehidupan percintaan seperti kencan dan minum dengan wanita tetangga apartemenya Sophie Dumond (Zazie Beetz). Dalam setiap tawanya, Arthur memendam kesakitan dan kepedihan luar biasa, suara tawa Arthur membuat siapapun yang mendengar akan merasa
pilu dan menyayat hati ditambah tubuhnya sangat kurus dengan tulang
belakang terlihat amat jelas ketika Arthur sedang membungkuk. Untuk mengurangi
rasa sakitnya akibat gangguan mental, Arthur kerap berkonsultasi dengan psikiater dan diberi instruksi untuk meminum tujuh obat sekaligus sehingga membuat pikiranya jauh lebih rileks. Mudah bagi kita untuk bersimpati dan
memahami Arthur dengan melihat riwayat kesehatan mentalnya dan kondisinya yang kian
memprihatinkan.
Arthur tinggal bersama ibunya Penny
Fleck (Frances Conroy) seorang penderita sakit stroke di sebuah apartemen kumuh di
salah satu sudut kota Gotham. Setiap malam Arthur dan ibunya menonton salah
satu realty show yang dipandu oleh pembawa acara favorit bernama Murray
Franklin (Robert de Niro) dan bermimpi suatu saat bisa berdiri di panggung
disaksikan seluruh warga Gotham kemudian bercerita tentang kisah hidupnya yang
menginspirasi banyak orang. Oleh Ibunya, Arthur dipanggil Happy karena
menurutnya Arthur sejak kecil tidak pernah menangis, walaupun ibunya tahu bahwa
tawa Arthur adalah kesakitan dan kepedihan.
Arthur bekerja di perusahaan agen
penyalur badut untuk menyambung hidupnya, dia ditempatkan di sebuah toko musik
untuk memegang papan reklame yang terbuat dari kayu. Segerombolan bocah Gotham mengusiknya dengan
mengambil papan reklame yang digunakan Arthur untuk bekerja, ketika Arthur
mengejar segerombolan bocah dan berteriak meminta tolong warga, tak ada satupun warga yang menghiraukan teriakannya sehingga Arthur tidak berdaya ketika segerombolan bocah memukulinya.
Dalam setiap kesempatan Arthur
menulis tentang lelucon dalam buku catatan harianya. Arthur sangat terobsesi
untuk menjadi komedian yang membuat orang lain tertawa. Setiap malam Arthur
mengunjungi klub untuk menonton penampilan komedian beraksi di atas panggung.
Arthur tertawa ketika penonton diam dan sebaliknya Arthur akan diam ketika
penonton tertawa. Saat Arthur diberi kesempatan untuk tampil melakukan stand
up komedi, penonton tidak tertawa karena lelucon Arthur tetapi penonton
mentertawakan Arthur itu sendiri dan video rekaman saat tampil di atas panggung
menjadi olok-olokan oleh orang yang sangat dikaguminya yaitu Murray Franklin.
Gila itulah yang pertama kali
dirasakan ketika menonton Film Joker, filmnya gelap, bahkan sangat gelap ketika komedi berubah menjadi sebuah tragedi.
Menceritakan tentang sebuah kisah orang tertindas, dikalahkan dan
dihancurkan oleh orang disekelilingnya dan sistem yang seharusnya mempunyai
kuasa untuk membantu banyak orang. Menjadi Joker mungkin sama seperti kita,
dibohongi, dikecewakan dan diberi harapan namun pada akhirnya hanya menjadi
angan. Arthur hidup pada masa Gotham penuh dengan ketidakadilan dan
kesewenang-wenangan. Pemerintah sebagai bagian dari kekuasaan tidak pernah
hadir bagi orang-orang miskin sehingga kriminalitas tumbuh subur di
Gotham demi memenuhi kebutuhan hidup. Orang kaya mendapat perhatian lebih dan
mendapat kesempatan untuk mengembangkan bisnisnya, orang miskin hanya bisa
bermimpi dan berharap pemerintah memberikan bantuan kepada mereka seperti Ibu
Arthur yang setiap hari mengirim surat kepada Thomas Wayne (Brett Cullen) untuk
meminta bantuan. Pemerintah memandang rakyat hanya sebagai ancaman dan
menyebutnya sebagai badut. Kesenjangan sosial semakin lebar yang membuat rasa
simpati dan empati terhadap sesama manusia semakin pudar.
Kritik sosial hadir dalam Film
Joker, memberikan gambaran tentang kehidupan manusia horror pada umumnya yaitu
dewasa, tinggal bersama orang tua, miskin, pengangguran dan jomblo seperti
Arthur yang pada akhirnya dipecat perusahaan karena membawa pistol yang
diberikan oleh rekan kerjanya pada saat menghibur anak-anak di rumah sakit
sehingga kehilangan pekerjaan. Orang seperti Arthur sangat sulit mendapat
tempat dan akhrinya tersisih dari pergaulan sosialnya. Kisah Arthur sangat
relevan dengan kondisi negeri hari ini. Dimana para politisi lebih sibuk dengan
urusan pribadinya dibanding membantu dan mensejahterakan para konstituennya,
Minoritas mendapat persekusi dan memandang aneh kepada setiap orang yang
berbeda agama, suku, ras dan strata sosialnya.
Baik dan Buruk menjadi bias ketika
realitas menjadi batas, tidak ada yang hitam dan putih, semua manusia dilahirkan ke dunia dalam kondisi suci.
Tidak ada manusia yang dilahirkan dengan tujuan untuk menjadi penjahat.
Karakter seseorang sangat ditentukan oleh lingkungan terdekat yaitu
keluarga. Kita tahu bahwa Arthur tidak mendapat kasih sayang secara utuh dari
keluarga dan menerima perlakukan kekerasan dari orang tuanya. Kesuraman hidup
sedari kecil membentuk karakter Arthur dewasa dan interaksi sosial dengan
masyarakat. Gotham dengan kondisinya yang memprihatinkan sangat tidak ramah
terhadap orang-orang seperti Arthur, dan menjadikan Arthur putus asa terhadap
hidup dengan segala persoalanya. Kebutuhan batin seperti rasa cinta, penerimaan
dan perlindungan yang seharusnya
diterima oleh manusia seakan langka dan bahkan tidak ada. Kejiwaan Arthur
semakin tak terkendali ketika asupan jiwanya tak terpenuhi dan visi hidup
semakin tak kenal arah serta konflik batin yang terus berkecamuk.
Ketika seseorang sudah hilang
harapan, membunuh mungkin menjadi obat yang mujarab untuk mendapat kebahagiaan,
itulah yang dilakukan oleh Arthur, dia tahu mana yang pantas dibunuh dan mati. Setelah
membunuh Arthur mendapatkan sensasi ketenangan dan kebahagiaan yang tidak
pernah didapat sebelumnya. Arthur menari di dalam toilet umum setelah membunuh
3 orang kaya yang menganggu seorang wanita di sebuah gerbong kereta. Kematian 3
orang kaya tersebut diberitakan secara besar-besaran di seluruh surat kabar dan
televisi. Coba bandingkan jika orang miskin yang mati, mungkin mayatnya hanya
dilangkahi lalu ditinggalkan. Dunia telah hilang rasa kemanusiaanya, yang ada
hanyalah penindasan demi penindasan yang tak kunjung habis.
Arthur melihat dunia penuh dengan
kemunafikan, setiap orang memakai topengnya masing-masing. Bahkan orang dengan
strata sosial tinggi yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan yang seharusnya
membantu banyak orang malah bertindak paling busuk diantara manusia lainya.
Arthur ingin kemunafikan hilang dari dunia dan menata kembali struktur sosial
sebagaimana semestinya.
Bagi warga Gotham, Arthur adalah pahlawan karena berani bersuara dan bertindak terhadap segala ketidakadilan dan kesewenang-wenangan yang selama ini dipendam dan bercita-cita ingin mewujudkan nilai kemanusiaan yang universal sebagai bagian dari kehidupan. Arthur menjadi simbol revolusi pemicu lahir dan bangkitnya kesadaran untuk melawan segala bentuk penindasan. Timbul kekhawatiran jika aksi Joker yang salah kaprah dan kriminal menjadi pembenaran oleh mereka yang tidak dapat menerima dan mencerna pesan film secara utuh sehingga timbul misinterpretasi. Gotham melahirkan Joker dan pada akhirnya Joker akan melahirkan Batman. Mari mulai sekarang lebih peduli terhadap orang disekitar kita, mungkin mereka butuh bantuan dari kita.
Bagi warga Gotham, Arthur adalah pahlawan karena berani bersuara dan bertindak terhadap segala ketidakadilan dan kesewenang-wenangan yang selama ini dipendam dan bercita-cita ingin mewujudkan nilai kemanusiaan yang universal sebagai bagian dari kehidupan. Arthur menjadi simbol revolusi pemicu lahir dan bangkitnya kesadaran untuk melawan segala bentuk penindasan. Timbul kekhawatiran jika aksi Joker yang salah kaprah dan kriminal menjadi pembenaran oleh mereka yang tidak dapat menerima dan mencerna pesan film secara utuh sehingga timbul misinterpretasi. Gotham melahirkan Joker dan pada akhirnya Joker akan melahirkan Batman. Mari mulai sekarang lebih peduli terhadap orang disekitar kita, mungkin mereka butuh bantuan dari kita.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny