“MENEGASKAN 7 PILAR KONSERVASI SEBAGAI JATIDIRI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG”
Disusun untuk memenuhi penugasan yang diberikan oleh rektor dalam memberikan pandangan dan solusi kebijakan konservasi yang ada di Universitas Negeri Semarang
Disusun oleh :
Hanendya Disha Randy Raharja
4211411015
Fisika
Menteri Aksi dan Propaganda BEM KM Unnes 2015
Universitas Negeri Semarang
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi yang sudah semakin maju saat ini,tentu akan linier terhadap perkembangan segala sendi kehidupan bermasyarakat. Perkembangan ini tentunya akan berdampak besar terutama pada aspek budaya dan karakter. Tidak dipungkiri bahwa perkembangan teknologi juga akan semakin pesat dikarenakan kemajuan ilmu pengetahuan yang berproses setiap waktunya. Perkembangan zaman dewasa ini akan menimbulkan konsekuensi logis yang harus dihadapi oleh semua pihak. Selain ketersiadaan sumber daya alam yang semakin menipis akibat mulai minimnya lahan yang tersedia serta pembangunan yang semakin gencar di segala wilayah, tentu yang paling memprihatinkan adalah mulai lunturnya karakter budaya lokal pada seluruh masyarakat terutama pada kaum pemuda dan mahasiswa. Akulturasi budaya dari luar negeri yang masuk kedalam kehidupan bermasyarakat melalui berbagai celah menambah mengikisnya karakter budaya lokal yang tertanam dalam diri masyarakat Indonesia.
Tuntutan untuk selalu menjawab kebutuhan hidup menjadi pertanyaan dan tantangan bagi para kaum akademisi intelektual untuk mengaktualisasikan dirinya dengan melakukan inovasi dan terobosan. Banyak sekali lembaga pendidikan dan lembaga riset sekarang ini berlomba-lomba untuk melakukan penelitian demi menjawab tantangan kebutuhan di masa yang akan datang. Tridharma perguruan tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian harus disadari betul sebagai identitas kaum akademisi intelektual yang tumbuh di lingkungan pendidikan tinggi.
Untuk itu sebagai lembaga pendidikan tinggi dan rumah ilmu Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang secara geografis terletak di Sekaran, Gunung Pati, Kota Semarang dan juga mempunyai wilayah topografi beragam serta merupakan area yang mempertahankan siklus hidrolagi sebagai resapan air guna menyediakan pasokan air di wilayah Semarang yang terletak di dataran rendah maka atas pertimbangan yang telah dikemukakan, Unnes berikhtiar untuk selalu konsisten mempertahankan segala aspek yang akan menjadi dampak era globalisasi terutama dampak ancaman terhadap kelestarian alam budaya dan moral masyarakat Indonesia, maka pada tahun 2010 Universitas Negeri Semarang mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi. Makna konservasi disini sangatlah luas, tidak hanya fungsi ekologis sebagai penyeimbang ekosistem tetapi juga untuk melestarikan dan melindungai sumber daya alam yang ada saat ini, konservasi juga dihadapkan pada melindungi dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan karakter budaya lokal yang sudah semakin terkikis akibat perkembangan zaman.
Sebagai manifestasi gagasan besar Unnes Konservasi,maka dirumuskan 7 Pilar Konservasi sebagai landasan budaya Konservasi di Unnes yang meliputi Konservasi Alam,Konservasi Budaya dan Konservasi Moral. Ketiga aspek ini sangatlah penting bagi kita, karena ketiga aspek ini menjadi landasan kita untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan masyarakat. Untuk itu sebagai civitas akademika Unnes, kita harus selalu mendukung dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan Universitas Konservasi yang Sehat Unggul dan Sejarah Bertaraf Internasional di tahun 2020 sesuai yang tertulis pada visi Unnes.
Berdasar latar belakang diatas, penulis ingin memberikan sebuah gagasan yang terangkum dalam makalah ini dengan judul "Menegaskan 7 Pilar Konservasi Sebagai Jatidiri Unnes Konservasi" pada makalah ini akan menjelaskan gagasan tentang penjabaran 7 nilai konservasi sebagai landasan penggerak budaya konservasi di Unnes.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud Konservasi ?
2.Apa saja 7 pilar utama Universitas konservasi ?
3.Bagaimana upaya Unnes dalam merealisasikan kebijakan konservasi sebagai Universitas konservasi berdasarkan 7 pilar konservasi ?
C. Tujuan
1. Bagi birokrat, makalah ini diharapkan sebagai masukan dalam upaya mewujudkan Universitas Konservasi berdasarkan prinsip-prinsip konservasi sesuai dengan 7 pilar utama konservasi.
2. Bagi penulis, makalah ini diharapkan sebagai bahan evaluasi diri untuk terus terlibat dan mendorong budaya konservasi yang ada di Unnes.
3. Bagi para mahasiswa, makalah ini diharapkan untuk terus memacu diri dalam melaksanakan budaya konservasi di segala aktivitas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Konserasi
Kata konservasi mengacu pada kata conservation yang terdiri dari 2 suku kata yaitu con (Together) dan servare (Keep/save) pertama kali dikemukakan oleh presiden Amerika Serikat ke-32, Franklin Delano Roosevelt (30 Januari 1882 – 12 April 1945) adalah suatu upaya memelihara dan menjaga apa yang kita punya (keep/save what you have). Dari kata tersebut dapat disimpulkan bahwa konservasi merupakan sebuah upaya sadar yang dilakukan untuk memelihara milik kita (to keep, to save what we have) dan harus ada upaya yang sadar pula untuk memanfaatkannya secara bijaksana (wise use). Pada era sekarang ini, kata konservasi banyak dikaitkan pada ilmu lingkungan terutama pada upaya fungsi ekologis sebagai penyeimbang ekosistem di dalam suatu komunitas dan upaya pelestarian keanekaragaman hayati demi berlangsunganya hidup yang berkelanjutan. Ketika kita baca lagi UU No.5 tahun 1990 maka disitu dijelaskan 3 hal utama yang ada dalam konservasi yaitu: 1) perlindungan proses-proses ekologis yang penting atau pokok dalamUniver sistem-sistem penyangga kehidupan, 2) pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah, 3) pemanfaatan sumberdaya alam hayati secara lestari beserta ekosistemnya.
Sebenarnya makna kata konservasi sangatlah luas, tidak hanya bisa dipandang dari satu sisi saja tapi juga bisa dpandang dari sisi lainya. Namun istilah konservasi sudah banyak dikonotasikan pada satu perspektif saja yaitu lingkungan, tapi lebih dari itu konservasi bisa dipandang dari sisi alam, budaya dan moral. Konservasi tidak hanya sebuah upaya pelestarian alam tapi juga bisa diterapkan dalam upaya pelestarian nilai-nilai karakter yang terkandung dalam masyarakat Indonesia terutama pelestarian budaya dan moral. Ketiga poin penting ini yakni alam, budaya dan moral harus kita lestarikan dari dampak perkembangan zaman terutama akulturasi dari pengaruh-pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia dengan berbagai celah. Sebagai kaum intelektual tentu kita mempunyai tanggung jawab besar untuk melestarikan budaya demi menjaga nilai-nilai kearifan lokal dan norma yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia. Dalam penjabaran pengertian konservasi pada makalah ini,penulis ingin mengerucutkan pengertian konservasi dari perspektif lembaga pendidikan tinggi yakni Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang secara resmi pada tahun 2010 telah mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi.
Universitas Negeri Semarang (Unnes) telah mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi pada tahun 2010. Dalam hal ini Unnes ingin menjadi lembaga pendidikan tinggi yang dalam prosesnya melaksanakan amanat tridharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang memiliki sebuah landasan dalam penerapanya yaitu konservasi (perlindungan,pengawetan,peman faatan) di bidang alam, budaya dan moral. Dalam aplikasi prinsip-prinsip konservasi di Unnes tentu kita harus melihat peraturan rektor nomor 22 tahun 2009 yang memuat tentang Universitas Konservasi dan Peraturan Rektor nomor 27 tahun 2012 tentang tata kelola kampus berbasis konservasi.
Melihat wilayah geografis Unnes ada di wilayah Sekaran, Gunungpati yang merupakan dataran tinggi dan dikelilingi oleh topografi yang beragam maka sangat cocok jika Unnes menjadi daerah resapan air dan penjaga siklus hidrologi air guna sebagai penyedia cadangan air bagi dataran rendah di Kota Semarang. Daerah Sekaran dan sekitarnya masih banyak terdapat lahan terbuka hijau yang sangat cocok untuk mengembangkan biodiversity yakni melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di daerah tersebut. Di wilayah kampus Unnes pun masih banyak sekali ruang terbuka hijau yang cocok untuk mengembangkan biodiversity terutama untuk melestarikan tumbuhan dan hewan yang langka, sehingga fungsi ekologis sebagai penyeimbang ekosistem dapat diterapkan. Tentu hal ini menjadi pondasi yang kuat untuk mengembangkan Universitas Konservasi di wilayah Kota Semarang, dengan ikhtiar menjadi pusat konservasi terpadu Unnes bisa menjadi referensi banyak Instansi untuk menerapkan prinsip-prinsip konservasi di wilayah masing-masing.
Unnes yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah terkenal dengan kampus yang merakyat, semua mahasiswa dari kalangan tingkat status sosial rendah sampai tinggi bisa masuk menjadi bagian civitas akademika Unnes. Ditambah mahasiswa Unnes datang dari berbagai wilayah di Jawa Tengah maupun luar Jawa Tenga, hal ini tentu menjadi modal yang baik untuk melakukan interaksi sosial antara para mahasiswa. Diharapkan dengan berbeda budaya tadi akan terjadinya sebuah interaksi yang humanis dan saling menghormati budaya yang berbeda sebagai sarana persatuan di kehidupan kampus. Menjaga nilai kearifan lokal dan norma yang berlaku di masyarakat merupakan hal sangat subtansial,tentunya harus diperhatikan secara serius oleh semua pihak. Perkembangan zaman sekarang ini mendorong banyak sekali budaya asing yang mengikis budaya lokal, jangan sampai kearifan lokal dan norma yang selama ini kita hormati mulai pudar dan menghilang dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.
Di Unnes sendiri untuk melaksanakan prinsip-prinsip konservasi di bidang budaya sangat tepat karena ada salah satu fakultas yang terdiri dari berbagai prodi yang fokus terhadap ilmu-ilmu budaya yakni bahasa dan seni. Hal ini tentu sangat mendukung upaya Unnes menjadi Universitas Konservasi di bidang budaya. Banyak sekali langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk membuat regulasi dalam menjalankan prinsip konservasi di bidang budaya terutama dalam hal melestarikan dan membudayakan kebiasaan yang sesuai dengan kearifan lokal dan norma yang berlaku di masyarakat. Itu sedikit penjabaran tentang pengertian Konservasi lebih khususnya Konservasi di Unnes sendiri, harapanya konservasi tidak hanya sebatas fisik saja tapi konservasi merupakan sebuah nilai yang harus kita perjuangkan.
B. 7 Pilar Utama Konservasi
Dalam upaya melaksanakan prinsip konservasi di Unnes,tentunya harus mengacu pada tujuh pilar konservasi, yaitu (1) konservasi keanekaragaman hayati, (2) arsitektur hijau dan sistem transportasi internal, (3) pengelolaan limbah, (4) kebijakan nirkertas, (5) energi bersih, (6) konservasi etika, seni, dan budaya, (7) serta kaderisasi konservasi.
1.Keanekaragaman Hayati (biodiversity)
Pilar konservasi keanekaragaman hayati bertujuan melakukan perlindungan, pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara arif dan berkelanjutan terhadap lingkungan hidup, flora, dan fauna. Program pilar konservasi keanekaragaman hayati meliputi inventarisasi, monitoring flora dan fauna, kegiatan pembibitan, penanaman, dan perawatan tanaman.Secara geografis, Unnes terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam dan memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi.Upaya biodiversitas tentunya meerupakan hal yang sangat krusial untuk menyediakan fasilitas sebagai penunjang daya dukung lingkungan hidup. Diharapkan dengan melakukan biodiversitas akan terwujud lingkungan yang asri dan nyaman untuk semua makhluk hidup
2.Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal
Pilar Arsitektur hijau dan Transportasi Internal mempunyai pengertian mengembangkan dan mengelola bangunan atau lingkungan yang mendukung visi konservasi, serta mewujudkan sistem transportasi internal yang efektif, efisien dan ramah lingkungan. Menjadi Universitas Konservasi tentu harus melakukan upaya-upaya untuk menjalankan prinsip konservasi terutama di bidang arsitektur dan transportasi. Transportasi dan arsitektur yang ramah lingkungan menjadi hal wajib yang harus dilaksanakan oleh pihak Universitas.
3. Pengelolaan Limbah
Pilar pengelolaan limbah bertujuan melakukan pengurangan, pengelolaan, pengawasan terhadap produksi limbah, dan perbaikan kondisi lingkungan di Unnes untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Banyak sekali barang-barang yang tidak terpakai hanya terbuang dan menjadi sampah yang tidak mempunyai fungsi guna dan fungsi ekonomis. Dengan melaksanakan pengelolaan limbah diharapkan mampu mampu melihat peluang untuk melakukan inovasi dan terobosan dengan mendaur ulang barang yang tidak terpakai dan tidak berguna menjadi barang yang mempunyai fungsi guna dan fungsi ekonomis .
4. Kebijakan Nirkertas
Pilar kebijakan nirkertas bertujuan menerapkan administrasi dan ketatausahaan berwawasan konservasi secara efisien. Program pilar kebijakan nirkertas diterapkan melalui optimalisasi sistem berbasis teknologi informasi, efisiensi penguunaan kertas, pemanfaatan kertas daur ulang, dan penggunaan kertas ramah lingkungan. Pemanfaatan teknologi dan informasi di lingkungan Unnes menjadi hal yang utama dalam melaksanakan kebijakan ini, dengan membuat regulasi paperless yang tepat akan sangat berguna tidak hanya untuk mengurangi pemakaian kertas tetapi juga akan sangat berguna dalam membantu pelayanan administrasi pihak birokrat dan para mahasiswa.
5.Energi Bersih
Pilar energi bersih bertujuan untuk melakukan penghematan energi melalui serangkaian kebijakan dan tindakan dalam memanfaatkan energi secara bijak, serta pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dengan semakin menipisnya cadangan energi terutama energi fosil maka kita harus menjawab tantangan untuk mencari energi alternatif sebagai pengganti energi fosil. Energi bersih terbarukan yang tentunya ramah lingkungan akan sangat dibuthkan dalam perkembanganya.
6. Konservasi Etika, Seni, dan Budaya
Selain konservasi alam yang menjadi prioritas dalam prinsip konservasi tentunya konservasi etika,seni dan budaya juga menjadi hal yang sangat fundamental. Upaya pelestarian etika,seni dan budaya diharapkan mampu menjaga karakter dan menguatkan jatidiri bangsa. Semua pihak yang terdapat di dalam civitas akademika Unnes wajib menggali nilai-nilai budaya lokal serta menerapkan, mengembangkan, mengelola, memantau, dan mengevaluasi program pilar konservasi etika, seni, dan budaya.
7. Kaderisasi Konservasi
Program ini merupakan upaya peningkatan mutu kualitas kader konservasi baik di lingkungan Unnes terutama seluruh civitas akademika maupun masyarakat sekitar Unnes yang sehari-harinya berinteraksi dengan lingkungan Unnes. Pilar kaderisasi konservasi bertujuan menanamkan nilai-nilai konservasi secara berkelanjutan kepada civitas akademika Unnes. Program pilar kaderisasi konservasi meliputi sosialisasi, pelatihan, pendidikan, dan pelaksanaan kegiatan kepada Warga Unnes untuk menguatkan pemahaman, penghayatan, dan tindakan berbasis konservasi.
C. Pelaksanaan 7 Pilar Utama Konservas di Unnes
1.Keanekaragaman Hayati (biodiversity))
Sampai saat ini di tahun 2015, Unnes telah menunjukan komitmen dalam menjaga fungsi ekologis dengan melaksanakan berbagai kegiatan untuk menopang keseimbangan alam antara lain dengan melaksanakan penghijauan dengan melaksanakan penanaman pohon di lingkungan sekitar Unnes. Unnes juga telah banyak membuat ruang terbuka hijau dengan konsep taman yang sangat baik untuk wadah interaksi bagi seluruh civitas akademika Unnes dan masyarkat sekitar.Taman yang asri akan menambah rasa nyaman bagi setiap penggunjungnya. Dalam melaksanakan prinsip konservasi kedepan, harus banyak lagi pembangunan ruang terbuka hijau di setiap sudut kampus. Banyak sekali manfaat yang akan didapat selain untuk wadah interaksi juga dapat menjadi wadah untuk berdiskusi dan melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat. Upaya pemanfaatan kebun wisata pendidikan dalam pelestarian melaksanakan pelestarian flora dan fauna harus patut kita apresiasi karena dapat menjadi referensi berbagai instansi untuk belajar tentang keanekaragaman hayati di kebun wisata pendidikan Unnes.
2.Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal
Pada penerapan pilar arsitektur hijau dan transportasi internal tentu membutuhkan waktu dan proses yang bertahap. Upaya untuk mewujudkan arsitektur hijau dan ramah lingkungan tentu harus dibuktikan seiring dengan banyaknya pembangunan gedung-gedung baru di berbagai fakultas. Bangunan fisik berupa gedung tentu menjadi perwajahan kebijakan konservasi,untuk itu Unnes harus mengembangkan arsitektur hijau yang minim mengonsumsi sumber daya alam, ternasuk energi, air, dan material, serta minim menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Dalam proses perkembanganya konsep arsitektur hijau harus menjadi sebuah konsep yang integral sehingga Unnes menjadi contoh dalam penerapan arsitektur hijau di dalam sistem tata kelola kampus.
Penerapan transportasi internal sudah diwacanakan sejak tahun 2012 dengan pembuatan konsep transportasi yang terintegrasi dengan banyak tempat di wilayah kampus. Melihat grand desaign transportasi internal sudah sangat bagus dengan pembuatan beberapa tempat parkir terpusat sehingga meminimalisir masuknya polosi yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor di wilayah kampus. Transportasi bis yang terintegrasi dengan banyak tempat sudah sangat tepat untuk menjawab mobilisasi para dosen, karyawan dan mahasiswa. Namun melihat realita kondisi sekarang yang ada,impelentasi penerapan sistem ini terkesan belum optimal dan belum dirasakan oleh banyak pihak. Banyak sekali dosen, karyawan dan mahasiswa yang menginginkan sebuah transportasi internal yang nyaman dan ramah lingkungan. Solusi transportasi massal ramah lingkungan dengan jumlah yang banyak sekiranya mampu menjawab persoalan tadi seiring dengan diberlakukanya kebijakan tidak boleh kendaraan masuk kampus.
Kebijakan aturan tidak boleh kendaraan masuk kampus juga terkesan tidak total dan setengah-setengah, banyak sekali terlihat di setiap sudut kampus masih ada banyak kendaraan lalu lalang dan terparkir. Untuk mewujudkan kampus yang nyaman,tenang dan bebas polusi kendaraan bermotor harus ada sebuah penegasan dalam aturan ini sehingga kampus yang kondusif bisa segera diwujudkan. Penerapan kebijakan konservasi terutama pada transportasi internal juga menjadi hal yang sangat subtansial karena menjadi perwajahan kebijakan konservasi di Unnes, jangan sampai masyarakat luar melihat ikhtiar Unnes memperjuangkan konservasi mendapat tanggapan miring karena masih melihat kebijakan yang diterapkan tidak total dan terkesan setengah-setengah.
3.Pengelolaan Limbah
Pembuatan tempat sampah yang memisahkan organik dan organik juga menjadi hal yang penting,karena kita bisa melaksanakan proses daur ulang dengan sampah organik menjadi kompos. Di berbagai tempat strategis harus ditambah jumlah tempat sampah, sehingga para civitas akademika Unnes tidak akan binggung dalam membuang sampah. Upaya penyuluhan tentang pentingnya pengelolaan limbah dan manfaat daur ulang juga harus digalakan di setiap kesempatan. Menjadikan barang yang tidak terpakai menjadi barang yang mempunyai nilai guna dan nilai ekonomis tentu akan sangat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi para mahasiswa yang akan belajar berwirausha dan masyarakat yang akan terjun di bidang UKM.
4.Kebijakan Nirkertas
Tidak usah diragukan lagi penerapan kebijakan nirkertas yang ada di Unnes,pemanfaatan teknologi informasi yang sudah baik sangat membantu memberikan pelayanan administrasi bagi para dosen,karyawan dan mahasiswa. Tentunya prestasi di bidang pelayanan sudah mendapat pengakuan dari pihak kemendikbud di tahun 2013 dengan mendapatkan predikat pelayanan publik terbaik.Prestasi ini menggambarkan proses pelayanan yang efektif dan efisien bagi seluruh civitas akademika Unnes. Dalam prosesnya teknologi informasi menjadi hal yang sangat fundamental pada sistem perkuliahan. Mulai dari mendaftar, pembayaran, presensi kuliah, mengisi SKS, yudiium, bimbingan skripsi dan wisuda dilaksanakan dengan sebuah sistem teknologi informasi yang dinamakan SIKADU. Sehingga pemakaian kertas sudah mulai berkurang dan tentunya ini menambah efektif dan efisien dalam hal pelayakan administrasi dan akademik. Masih banyak pelayanan akademik lainya yang terpusat dalam sebuah sistem web sehingga sangat memudahkan para dosen,karyawan dan mahasiswa contohnya simawa, elena, sitedi, lmo, siomon dsb dalam mengakses informasi di tempat manapun. Cukup sekali klik dengan membuka web semua keinginan dapat terpenuhi saat itu juga. Sistem e-learning di Unnes sudah sangat baik dan harus terus ditingkatkan dalam upaya mendorong Unnes sebagai kampus LPTK terbaik di Indonesia.
5.Energi Bersih
Penerapan prinsip konservasi di bidang energi bersih sangat minim perhatianya, hanya beberapa yang sudah dilakukan yakni pembuatan biogas dengan memanfaatkan limbah tinja sebagai energi dan penggunaan lampu solar cell untuk penerangan jalan. Banyak sekali yang seharusnya bisa dilaksanakan,sudah banyak dosen dan mahasiswa yang melaksanakan riset tentang energi terbarukan yang semestinya mendapat perhatian serius untuk segera dilaksanakan oleh pihak universitas. Ketersediaan cadangan energi fosil yang saat ini semakin menipis tentu menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan tinggi dan lembaga riset untuk mencari energi alternatif sebagai pengganti energi fosil.
6.Konservasi Etika, Seni, dan Budaya
Dalam melaksanakan prinsip-prinsip konservasi di bidang etika,seni dan budaya sepertinya sudah sangat baik dibuktikan dengan banyaknya event-event yang diselenggarakan oleh pihak universitas sebagai apresiasi terhadap seni dan budaya lokal. Pementasan seni dan budaya jawa secara berkala adalah bukti bahwa Unnes pantas menjadi Universitas Konservasi di bidang budaya. Pelestarian seni dan budaya harus terus dilaksanakan secara konsisten, saya memimpikan bahwa setiap pekan ada pementasan kesenian budaya lokal di berbagai tempat di wilayah Unnes seperti teater,puisi dan masih banyak lainya. Hal ini tentu hal yang sangat baik bagi para mahasiswa yang jenuh terhadap perkuliahan,diharapkan dengan terlibat dalam pementasan kesenian upaya pelestarian yang berkelanjutan mendapat apresiasi dari semua pihak.
Tentu harus ada upaya yang serius terhadap upaya pelestarian etika,seni dan budaya.Membuat regulasi yang tegas untuk melestarikan etika, seni dan budaya bagi para dosen, karyawan dan mahasiswa bisa mungkin bisa diterapkan oleh pihak kampus, dengan contoh membuat aturan memakai batik ataupun berbahasa daerah pada hari tertentu. Ketika upaya itu dilaksanakan secara serius maka akan menjadi sebuah kebiasaan yang baik untuk melestarikan etika, seni dan budaya lokal.
7.Kaderisasi Konservasi
Pilar ini tentu menjadi hal utama dalam mewujudkan Unnes Konservasi. Semua pihak harus terlibat untuk melaksanakan kebijakan konservasi. Memberikan mata kuliah pendidikan konservasi bagi para mahasiswa Unnes tentu menjadi hal yang sangat penting dalam upaya menanamkan nilai-nilai konservasi kepada para mahasiswa. Namun tidak hanya itu,harus ada program yang berkelanjuan dalam membentuk karakter konservasi bagi para mahasiswa. Badan Konservasi yang telah terbentuk menjadi pioner penting dalam menanamkan nilai-nilai konservasi di semua civitas akademika Unnes sehingga seluruh element kampus dapat menjadi penggerak budaya konservasi di Unnes
BAB III
PENUTUPAN
A. SIMPULAN
1. Tujuh pilar utama penggerak universitas konservasi yaitu : konsevasi keankaragaman hayati, arsitektur hijau dan transportasi internal, pengolahan limbah, kebijakan nirkertas, energi bersih, konservasi etika,seni dan budaya, serta kaderisasi konservasi.
2. Unnes mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi dalam peranya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang diharapkan mampu menjaga dan melestarikan alam,budaya dan moral.
3. Unnes dalam melaksanakan kebijakan konservasi sudah baik namun masih ada beberapa catatan terutama di pilar arsitektur hijau dan transportasi internal, pengelolaan limbah,energi bersih dan kaderisasi konservasi.
Daftar Pustaka
Sri Ngabekti. "Persepsi Mahasiswa Pendidikan Lingkungan Hidup Terhadap Ketercapaian Unnes Sebagai Kampus Konservasi Untuk Menuju Pembangunan Berkelanjutan"
HP. 081325532277 , E-mail: s_ngabekti@yahoo.com
Peraturan Rektor Nomor 22 tahun 2009 tentang Universitas Konservasi dan Peraturan Rektor Nomor 27 tahun 2012 tenatng Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi.
TIM MKU PLH. 2014. Pendidikan Lingkungan Hidup. Universitas Negeri Semarang : Semarang
konservasi.unnes.ac.id [diakses 01-05-2015]
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny