BUMI SEKARAN
Satu persatu mahasiswa-mahasiswi pergi meninggalkan bumi Sekaran dan sekitarnya, tak ada banyak lagi motor berseliweran kesana kemari. Hanya terlihat beberapa motor saja yang berplat H, tanda warga asli kampung sini. Nampak wajah asli Sekaran yang sunyi sepi jauh dari keramaian.
Sekaran memang oleh sebagian orang hanya sebagai sebuah tempat untuk "singgah", bumi dimana banyak manusia berjuang untuk menjadi individu yang berilmu dan berwawasan luas. Mereka datang dari berbagai penjuru, tidak hanya dari pulau jawa, mereka juga datang dari ujung barat sampai timur Indonesia.
Namun, kami hanya pergi sebentar untuk bersilaturahmi di tanah kelahiran kampung halaman. Bertemu dengan sanak saudara yang telah lama kami tinggalkan, Rindu memang tak bisa ditahan, hanya pulang yang bisa mengobatinya. Percayalah, setelah semuanya selesai kami akan datang kesini lagi dan memperjuangkan banyak cita yang belum terwujud. Banyak perasaan yang belum sempat diungkapkan. Sekaran tidak hanya berbicara sebagai sebuah nama kelurahan, tetapi berbicara tentang berjuang dan kenangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar